Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Housekeeping, Front Office, dan Food and Beverage Department

Image result for Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Housekeeping, Front Office, dan Food and Beverage Department

Pendahuluan
sepatu safety murah - Karyawan atau tenaga kerja merupakan subyek segi produksi yg demikian penting dalam beri dukungan keberhasilan usaha dalam beraneka kesibukan industri. Bahkan berhasil tidaknya satu usaha, efisien dan efektif tidaknya satu usaha, diputuskan oleh sumber daya manusia yg terlibat dalam usaha itu. Karena itu, sumber daya manusia musti beroleh perhatian dengan saksama, agar mereka dapat berikan andil yg optimal dalam pekerjaan mereka. Bentuk perlakuan ini salah satunya kesehatan dan keselamatan kerja beberapa karyawan selama mereka kerjakan pekerjaan kekaryaannya. Melalui langkah lekas mau pun gak, perlakuan keselamatan dan kesehatan kerja memiliki dampak pada produktivitas karyawan yg berkenaan.

Karyawan atau tenaga kerja merupakan satu di antara segi produksi yg memiliki manfaat penting dalam usaha mendukung operasi satu perusahaan dalam beroleh tujuannya. Tanpa adanya segi manusia, satu operasi perusahaan tidak mungkin diselesaikan. Mempunyai arti, segi manusia merupakan unsur penting. Tanpa adanya tenaga manusia tidak mungkin beraneka kesibukan dalam satu perusahaan dapat jalan dengan baik. Pertalian pada tenaga manusia atas segi produksi yg lainnya, seperti mesin, peralatan produksi lainnya, bahan baku, tenaga listrik, dll yg kemungkinan besar berjalannya sistim produksi. Oleh karena itu, dalam satu kesibukan produksi terus-menerus berjalan pertalian manusia dengan
segi produksi yg lainnya.

Kecelakaan kerja yakni kecelakaan yg menimpa manusia yg dipicu oleh segi produksi mesin, bahan baku, tenaga listrik, lingkungan, dan oleh segi yg lainnya. Umumnya, makna kecelakaan kerja yakni satu moment musibah yg menimpa dan mengakibatkan penderitaan untuk tenaga kerja karena ada pertalian yg tidak seimbang dengan segi produksi lainnya dalam satu operasi perusahaan. Pemerintah dalam perihal itu Departemen Tenaga kerja Republik Indonesia memvisualisasikan kecelakaan tenaga kerja menjadi satu moment yg mendadak atau yg tidak diduga-sangka dan gak berjalan dengan sendirinya, tetapi ada pemicunya.

Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja (K2TK) musti direncanakan melalui langkah cermat sejak mulai bangunan fisik (plant layout) dibuat. Sehabis direncanakan, pastilah musti diselesaikan menjadi bagian dari kebijakan perusahaan. Menjadi bagian dari kebijakan perusahaan, berarti K2TK musti melalui langkah cermat dan terus-menerus diselesaikan dalam beri dukungan operasi perusahaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja erat hubungan dengan keamanan dan kenyamanan tenaga kerja. Dengan hal itu, erat pertalian dengan kemanusiaan. Diliat dari segi tenaga kerjanya, K2TK musti merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Akan tetapi, dari sisi tempat dan model pekerjaan K2TK tentang erat dengan juga manajemen yg lainnya seperti : manajemen produksi dan manajemen keuangan. Dengan hal itu, sisi K2TK merupakan bagian integral dari keselamatan operasi perusahaan yg didukung oleh satu manajemen dan yg memiliki perusahaan.

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja umumnya mencakup kondisi dan lingkungan kerja yg memikul kesehatan dan keselamatan karyawan agar pekerjaan pekerjaan perusahaan dapat jalan lancar. Makna kesehatan dan keselamatan kerja yakni :
1. Bikin kondisi dan lingkungan kerja.
Kondisi fisik gedung dan semua peralatan yg dimiliki menjadi layanan buat melakukan pekerjaan karyawan. Kondisi nonfisik, seperti kondisi interaksi kerja antarsesama karyawan, baik melalui langkah horisontal mau pun vertikal. Interaksi horisontal menggambarkan interaksi kerja yg baik antarsesama karyawan yg menempati urutan yg sama. Interaksi vertikal berarti terwujud interaksi timbal balik yg baik pada bawahan dengan atasan.
2. Memikul keselamatan dan kesehatan karyawan, sampai bikin rasa aman dari ancaman bahaya yg dikarenakan oleh beraneka sumber bahaya, bersifat mesin dan semua fasilitas produksi, bahan baku, konstruksi bangunan, instalasi listrik, dan peralatan yg lainnya.
3. Ruang atau lapangan (space) di mana orang dapat bekerja atau yg acapkali dimasuki tenaga kerja. Jadi, tempat kerja yakni ruang, lapangan, halaman, dan seputarnya yg dimaksud bagian integral atau interaksi dengan tempat kerja.

Maksud Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Maksud akhir kesehatan dan keselamatan kerja yakni produktivitas tenaga kerja yg tinggi sampai perusahaan dapat bekerja efisien. Produktivitas tenaga kerja yg tinggi dapat diselesaikan seandainya tenaga kerja terjamin kesehatan dan keselamatan kerjanya.
Keselamatan kerja banyak dipengaruhi oleh kondisi dan keadaan lingkungan kerja dalam perusahaan, contohnya pentingnya penerangan lampu yg bagus, aliran udara yg memikul kesegaran kerja, lantai yg tidak licin, mesin-mesin, dan fasilitas produksi yg aman dari bahaya. Selain itu, kesehatan kerja lebih dititikberatkan pada lingkungan yg mendukung beberapa tenaga kerja terjamin kesehatannya, contohnya ruang yg bebas debu, ventilasi udara yg baik, bebas dari gas yg membahayakan. Hal sama dengan itu tentang erat dengan kebijakan perusahaan keseluruhannya. Dalam makna usaha bikin kondisi dan kondisi kerja yg tentang dengan rancang bangun gedung dan keseluruhnya fasilitas produksi yg akan diperlukan.

Program Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Gagasan dan program kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja merupakan bagian dari manajemen perusahaan dan musti merupakan kebijakan perusahaan, sampai musti didukung seluruhnya pihak, ialah :
1. Dukungan beraneka susunan manajemen termasuk manajemen puncak (Top management). Bila ada dukungan dari manajemen puncak maka diharapkan lebih beroleh perhatian dari manajemen di bawahnya, sampai program kesehatan dan keselamatan kerja dapat diselesaikan melalui langkah efektif.
2. Melalui langkah struktural dapat di buat satu unit kerja kesehatan dan keselamatan kerja menjadi bagian dari susunan organisasi perusahaan.
3. Susunan dan tata letak bangunan dan mesin. Susunan ruang perusahaan dan susunan tata letak (layout) mesin dan peralatan produksi musti memiliki tujuan bukan saja pada efisiensi, tetapi mesti bikin kondisi aman dan nyaman buat beberapa karyawan. Contohnya, tempat atau ruang kerja musti cukup terang, bersih, dan ventilasi yg demikian baik. Setiap tempat yg mengandung resiko musti ditempeli anjuran atau informasi yg tentunya buat siaga. Penempatan peralatan yg mengandung resiko musti di tempatkan terpisah dari tempat kerja, contohnya gudang.
4. Program pelatihan dan demonstrasi keselamatan kerja. Pelatihan berkaitan kesehatan dan keselamatan kerja musti diselesaikan melalui langkah intensif, sampai beberapa karyawan jadi terlatih atau profesional dalam menanggulangi kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Kajian kecelakaan kerja. Satu unit kerja penanggulangan bahaya dan keselamatan kerja sebisa-bisanya acapkali kerjakan rapat kerja intern buat membahas beraneka kajian kecelakaan kerja. Mempunyai arti, tiap tiap bentuk kecelakaan kerja yg sempat berjalan musti dicatat dan laporan ini disimpan melalui langkah baik. Sesudah itu, catatan ini dianalisis melalui langkah mendalam, contohnya mengupas bagaimanakah satu kecelakaan berjalan, beberapa segi apa yg mengakibatkan kecelakaan kerja ini berjalan, dan menghindar jangan sempat hal semacam itu terulang. Umumnya kecelakaan kerja dapat berjalan karena beraneka segi :
1. Keadaan pekerja sendiri (human factor/human error)
2. Mesin dan alat-alat kerja (machine and tools condition)
3. Keadaan lingkungan kerja (work environment)

Keadaan pekerja sendiri (human error)
Keadaan karyawan termasuk sikap, ciri-ciri, dan tingkah laku karyawan dalam hadapi pekerjaannya. Ada masanya sikap, ciri-ciri, dan pendidikan mempengaruhi cara kerja seseorang. Akan tetapi, yg diperuntukan disini yakni beberapa ciri-ciri dan tingkah laku seseorang karyawan dalam hadapi pekerjaannya. Ada karyawan yg berlaku hati-hati dan teliti. Akan tetapi, ada pula yg bersifat sembarangan dan gak sabar. Sebenarnya udah sejak mulai awal penerimaan karyawan hal sama dengan itu musti udah diujikan, agar setiap orang memperoleh

Pekerjaan yg seperti sama sifatnya. Contohnya seorang yg cenderung sukai kerja malam hari. Jadi, pihak manajemen sejak mulai awal harusnya menempatkan pegawai pada pekerjaan yg cocok seperti sama sifatnya. Demikian pula keadaan seorang karyawan yg memiliki suara halus, penampakan menarik, dan murah senyum, seharusnya di tempatkan di bagian pemasaran, penerima tamu atau receptionist. Tentunya penempatan kerja masih musti sesuai sama ketertarikan dan kapabilitas yg dimiliki seseorang. Hal sama dengan itu akan kurangi kecelakaan kerja yg dapat merugikan perusahaan

Keadaan mesin dan alat-alat kerja (machine & tools condition)
Mesin dan peralatan produksi dapat merupakan sumber kecelakaan kerja. Bukan saja beberapa ciri-ciri dari mesin dan peralatan produksi itu, tetapi tata letak (layout) dapat pula beri dukungan keselamatan kerja. Contohnya alat kontrol suhu yg tidak berfungsi. Oleh karena itu, pihak manajemen musti berikan perhatian pada kondisi mesin dan peralatan dan layout yg baik agar terwujud lingkungan kerja yg aman.

Keadaan lingkungan kerja (work environment)
Lingkungan kerja demikian mempengaruhi morale (kondisi kerja) beberapa karyawan, baik lingkungan kerja fisik mau pun lingkungan kerja yg bersifat rohani. Dalam perihal itu lingkungan kerja fisik yg baik akan mempertinggi produktivitas kerja. Di samping kurangi kelelahan, yg berarti dapat meningkatkan produksi, sampai cost persatuan jadi efisien. Aspek-faktor lingkungan kerja fisik yg diperlukan beroleh perhatian, salah satunya :
1. penerangan cahaya,
2. ventilasi buat aliran udara fresh, dan
3. pemeliharaan rumah tangga (housekeeping), contohnya lantai bersih, ruang wangi, kondisi mengasyikkan, dan taman yg indah.

Keadaan lingkungan fisik yg tidak baik akan mengakibatkan hal yg sebaliknya. Contohnya tata letak ruang yg sangat sempit karena plant lay out yg salah, penempatan peralatan kerja yg tidak mengasyikkan dan gak mengakibatkan gairah kerja yg baik. Pihak manajemen musti terus-menerus memperhatikan beberapa segi yg mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja beberapa karyawan. Bila kondisi kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan kurang memenuhi, diperlukan diperbaiki. Langkahnya tergantung pada segi yg memengaruhinya.

Kecelakaan kerja dapat dipicu oleh campuran pada tingkah laku manusia, kondisi fisik perusahaan, mau pun oleh mesin dan alat kerja atau alat produksi atau oleh satu di antara satu diantaranya. Perlombaan bikin keselamatan kerja dapat disangka menjadi satu di antara bentuk penerangan dan pendidikan karyawan. Sistem keputusan dan disiplin kerja buat mendukung terwujudnya program kesehatan dan keselamatan kerja ke-2 irislah pihak, ialah perusahaan dan karyawan. Keduanya musti terasa sama-sama memerlukan keduanya. Hal semacam itu akan menumbuhkan rasa aman sampai karyawan dapat bekerja lebih produktif dan lebih efisien. Sekian perihalnya tentang perusahaan akan beroperasi melalui langkah efisien juga. Harapannya, perusahaan akan ada pada urutan kompetitif yg kuat dalam hadapi perebutan persaingan dan selanjutnya punya kesempatan capai keuntungan lebih tinggi.

Langkah Bikin Keselamatan dan Berikan Perawatan yg Tepat
1. Bikin kondisi kerja karyawan yg baik. Hal sama dengan itu dapat diperoleh salah satunya dengan membuat pelatihan (job training) sebelumnya seorang karyawan bekerja. Pelatihan musti terang dan enteng dipahami agar karyawan dapat cepat kuasai model pekerjaan yg akan jadi tanggung jawabnya.
2. Bikin kondisi mesin dan peralatan dengan baik. Tata letak (lay out) mesin dan beraneka peralatan produksi musti dirapikan dengan baik agar beri dukungan kelancaran sistim produksi dan beri dukungan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Dibawah ini beberapa basic yg dapat dimanfaatkan buat meminimalkan terjadinya kecelakaan-kecelakaan ini.

0 komentar: